Tracer Study

Program Studi Teknik Sipil

Tracer Study

Tracer Study atau yang sering disebut survey alumni adalah studi mengenai lulusan lembaga penyelenggara pendidikan tinggi.

Langkah- Langkah proses pelaksanaan tracer study adalah sebagai berikut:

  1. Pengumpulan data responden.
  2. Validasi data responden, berupa validasi alamat email dan nomor telepon.
  3. Pengiriman surat permintaan pengisian kuesioner tracer study.
  4. Pengisian kuesioner oleh responden pada website tracer study institusi.
  5. Validasi hasil pengisian kuesioner oleh tim tracer study PT.
  6. Integrasi data kuesioner system tracer studi institusi ke sistem PKTS Dirjen Dikti.
  7. Pelaksanaan tracer study dilakukan pada tanggal 06 Juli sampai dengan 10 Juli 2020, untuk pelaksanaan tracer study periode tahun 2019.

Hasil dari tracer study berupa infomasi terkait lulusan yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan acuan untuk menilai mutu pendidikan dari suatu perguruan tinggi. Kedepannya, informasi ini juga dapat digunakan untuk membuat keputusan berarti terkait desain studi dan solusi praktis berdasarkan hasil tracer study. Berdasarkan survey yang dilakukan pada tahun 2019  untuk  periode  lulusan  tahun  2017  diperoleh  beberapa  data  penting  yang  perlu ditindaklanjuti sebagai berikut:

  1. Persentase lulusan yang bekerja sebesar 78,54 %.
  2. Prosentase lulusan bekerja selaras dengan program studi Teknik Sipil 70,80% (lihat Gambar 2.4).
  3. Prosentase lulusan bekerja selaras dengan jenjang pendidikan Strata 1 Teknik Sipil (S1): 66,70 %. (lihat Gambar 1).

Gambar 1. Keselarasan pekerjaan lulusan dengan program studi

Gambar 2. Kesamaan pekerjaan dengan jenjang pendidikan strata 1

Dari ke lima komponen penting di atas, komponen nomor 2 dan 3 perlu diperbaiki hasilnya melalui program link and match dengan mitra berbasis konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Diharapkan dengan terlaksananya program MBKM melalui penyesuaian kurikulum dapat meningkatkan prosentasi lulusan yang bekerja sesuai dengan ilmu yang dipelajari di program studinya dan meningkatkan keselarasannya dengan jenjang pendidikan S1. Di samping itu lulusan ITI ditargetkan dapat mengisi level posisi pekerjaan pada perusahaan dengan kualitas menengah ke atas. Untuk waktu tunggu lulusan sudah tercapai nilai yang cukup baik (kurang dari 6 bulan). Angka ini bisa tercapai dimungkinkan karena memang lulusan ITI cepat memperoleh pekerjaan untuk level perusahaan menengah ke bawah (mereka tidak pilih-pilih pekerjaan untuk yang pertama kalinya). Dengan program MBKM diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan ITI yang cukup dipandang di industri dan masyarakat. Hasil tracer study ini juga sebagai salah satu unsur yang diperhatikan dalam pengembangan kurikulum.